A. Pengertian Motivasi
Atkinon telah
mengungkapkan, motivasi masih merupakan suatu konsep yang masih kontroversial.
Konsep motivasi semakin sulit didefinisikan, ketika dalam pembahasan psikologi
terdapat istilah motif yang dalam penggunaannya terkadang berbeda dalam istilah
motivasi. Dan kadang-kadang motif dan motivasi itu digunakan secara bersamaan dan
dalam makna yang sama, hal ini disebabkan karena pengertian motif dan
motivasi keduanya sukar dibedakan secara
tegas. Motif itu adalah sesuatu yang ada dalam diri seseorang, yang mendorong
orang tersebut untuk bersikap dan bertindak guna mencapai tujuan tertentu.
Motif dapat berupa kebutuhan dan cita-cita. Motif ini merupakan awal dari
proses motivasi, sehingga motif baru merupakan suatu kondisi intern atau
disposisi ( kesiap siagaan) saja. Sebab motif tidak selamanya aktif. Motif
aktif pada saat tertentu saja, yaitu apabila kebutuhan untuk mencapai tujuan
yang sangat mendesak.
Apabila suatu
kebutuhan dirasakan mendesak untuk dipenuhi, maka motif dan daya penggerak
menjadi aktif. Motif yang telah menjadi aktif inilah yang di sebut motivasi. Motivasi dapat di definisikan dengan
segala sesuatu yang menjadi pendorong tingkah laku yang menuntut atau mendorong
seseorang untuk memenuhi kebutuhan.
Menurut Mc. Donald
Motivasi adalah suatu perubahan energi didalam pribadi seseorang yang ditandai
dengan timbulnya afektif ( perasaan ) dan reaksi untuk mencapai tujuan.
perubahan energi dalam diri seseorang itu berbentuk suatu aktifitas nyata
berupa kegiatan fisik. karena seseorang mempunyai tujuan tertentu dari
aktifitasnya, maka seseorang mempunyai motivasi yang kuat untuk mencapainya
dengan segala upaya yang dapat dia lakukan untuk mencapainya.
Motivasi memiliki tiga komponen pokok, yaitu:
1.
Menggerakkan.
Dalam hal ini motivasi menimbulkan kekuatan pada individu, membawa seseorang
untuk bertindak dengan cara tertentu. Misalnya kekuatan dalam hal ingatan,
respon-respon efektif, dan kecenderungan mendapat kesenangan.
2.
Mengarahkan.
Berarti motivasi mengarahkan tingkah
laku dengan demikian ia menyediakan suatu orentasi tujuan. Tingkah laku
individu diarahkan terhadap sesuatu.
3.
Menopang.
Artinya, motivasi di gunakan untuk menjaga dan menopang tingkah laku,
lingkungan sekitar harus menguatkan intensitas arah dorongan-dorongan dan
kekuatan-kekuatan tertentu individu.
Dalam
perkembangannya, motivasi dapat di bedakan menjadi dua macam, yaitu:
1.
Motivasi
intrinsic, adalah hal dan keadaan yang berasal dari dalam diri siswa sendiri
yang dapat mendorongnya melakukan tindakan belajar. Termasuk dalam motivasi
intrinsic siswa adalah perasaan menyenangi materi dan kebutuhannya terhadap materi
tersebut, misalnya untuk kehidupan masapan siswa yang bersangkutan.
2.
Motivasi
ekstrinsik, adalah hal dan keadaan yang datang dari luar individu siswa yang
juga mendorongnya untuk melakukan kegiatan belajar. Pujian dan hadiah,
peraturan/ tata tertib sekolah, suri teladan orang tua, guru, dan seterusnya
merupakan contoh-contoh konkrit motivasi ekstrinsik yang dapat menolong siswa
untuk belajar.kekurangan atau ketiadaan motivasi, baik yang bersifat internal
maupun yang bersifat eksternal, akan menyebabkan kurang bersemangatnya siswa
dalam melakukan proses pembelajaran materi-materi pelajaran baik disekolah
maupun dirumah.
Proses
motivasi meliputi tiga langkah,
yaitu:
1.
Adanya
suatu kondisi yang terbentuk dari tenaga-tenaga pendorong (desakan, motif,
kebutuhan dan keinginan) yang menimbulkan suatu ketegangan atau tension.
2.
Berlangsungnya
kegiatan atau tingkah laku yang diarahkan kepada pencapaian suatu tujuan
yang akan mengerdurkan atau menghilangkan ketegangan.
3.
Pencapaian
tujuan dan berkurangnya atau hilangnya ketegangan.
Menurut
sifatnya motivasi dibedakan atas tiga macam, yaitu:
1.
Motivasi
takut atau fear motivation, individu melakukan sesuatu perbuatan karena takut
Seseorang melakukan kejahatan karena takut akan ancaman dari teman-temannya kebetulan
suka melakukan kejahatan. Seseorang mungkin juga suka membayar pajak atau mematuhi peraturan lalu
lintas, bukan karena menyadari sebagai kewajibannya, tetapi karena takut
mendapat hukuman.
2.
Motivasi insentif atau incentive motivation, individu
melakukan sesuatu perbuatan untuk mendapatkan sesuatu insentif. Bentuk insentif
ini bermacam-macam, seperti : mendapatkan honorarium, bonus, hadiah,
penghargaan, piagam, tanda jasa, kenaikan pangkat, kenaikan gaji, promosi
jabatan, dll.
3.
Sikap
atau attitude motivation atau self motivation. Motivasi ini lebih bersifat
intrinsik, muncul dari dalam diri individu, berbeda dengan dua motivasi
sebelumnya yang lebih bersifat ekstrisik dan datang dari luar diri
individu.Sikap merupakan suatu motivasi karena menunjukkan ketertarikan atau
ketidaktertarikan seseor an terhadap suatu objek. Seseorang yang mempunyai sikap
positif terhadap sesuatu akan menunjukkan motivasi yang besar terhadap hal itu.
Motivasi datang dari dirinya sendiri karena adanya rasa senang atau suka serta
faktor-faktor subjektif lainnya.
Fungsi
Motivasi Dalam belajar,
yaitu:
1.
Mendorong
manusia berbuat, jadi sebagai penggerak atau motor yang melepaskan energi.
Motivasi dalam hal ini merupakan motor penggerak dari setiap kegiatan yang akan
dikerjakan.
2.
Menentukan
arah perbuatan, yakni ke arah tujuan yang hendak di capai. Dengan demikian
motivasi dapat memberikan arah dan kegiatan yang harus dikerjakan sesuai dengan
rumusan tujuannya.
3.
Menyeleksi
perbuatan, yakni menentukan perbuatan- perbuatan apa yang harus di kerjakan
yang serasi guna mencapai tujuan, dengan menyisihkan perbuatan yang tidak
bermanfaat bagi tujuan tersebut.
Bentuk-
Bentuk Motivasi dalam Belajar
adalah:
a.
Memberi
Angka
Angka
yang dimaksud adalah sebagai simbol atau nilai dari hasil aktivitas belajar
anak didik. Angka atau nilai yang baik mempunyai potensi yang besar untuk
memberikan motivasi kepada anak didik agar
lebih giat belajar. Angka merupakan alat motivasi yang cukup memberikan
rangsangan kepada anak didik untuk mempertahankan atau bahkan lebih
meningkatkan prestasi belajar mereka di masa mendatang.
b.
Hadiah
Hadiah
adalah memberikan sesuatu kepada orang lain sebagai penghargaan atau kenang-
kenangan/ cendra mata. Pemberian hadiah bisa berupa, bea siswa, buku- buku
tulis, pensil, atau buku- buku bacaan lainnya.
c.
Kompetisi
Kompetisi
adalah persaingan, dapat digunakan sebagai alat motivasi untuk mendorong anak
didik agar mereka bergairah dalam belajar. Persaingan baik dalam bentuk
individu maupun kelompok diperlukan dalam pendidikan. Kondisi ini bisa
dimanfaatkan untuk menjadikan proses interaksi belajar mengajar yang kondusif.
d.
Ego-
Involment
Menumbuhkan
kesadaran pada anak didik agar merasakan pentingnya tugas dan menerimanya
sebagai suatu tantangan sehingga bekerja keras dengan mempertaruhkan harga
diri, adalah sebagai salah satu bentuk motivasi yang sangat penting. Seseorang
akan berusaha dengan segenap tenaga untuk mencapai prestasi yang baik dengan
menjaga harga diri. Begitu juga dengan anak didik sebagai subjek belajar.
e.
Memberi
Ulangan
Ulangan
bisa dijadikan sebagai alat motivasi. Anak didik biasanya mempersiapkan diri
dengan belajar jauh- jauh hari untuk menghadapi ulangan. Berbagai usaha di
tempuh agar dapat menguasai semua bahan pelajaran sehingga memudahkan mereka untuk menjawab setiap item soal yang diajukan
oleh pendidik.
f.
Mengetahui
Hasil
Dengan
mengetahui hasil, anak didik terdorong untuk belajar lebih giat. Apalagi bila
hasil belajar itu mengalami kemajuan, anak didik cenderung berusaha untuk
mempertahankannya atau bahkan meningkatkan intensitas belajarnya agar
mendapatkan prestasi belajar yang lebih baik pada semester berikutnya.
g.
Pujian
Pujian
yang di ucapkan pada waktu yang tepat dapat di jadikan sebagai alat motivasi.
Pujian adalah bentuk reinforcement (alat bantu)
yang positif dan sekaligus merupakan motivasi yang baik. Guru bisa
memaafkan pujian untuk memuji keberhasilan anak didik dalam mengerjakan
pekerjaan di sekolah. Pujian di berikan sesuai dengan hasil kerja, bukan di
buat- buat atau bertentangan sama sekali dengan hasil kerja anak didik.
h.
Hukuman
Meski
hukuman sebagai reinforcement yang negatif, tetapi bila dilakukan dengan tepat
dan bijak merupakan alat motivasi yang baik dan efektif. hukuman akan merupakan
alat motivasi bila dilakukan dengan pendekatan edukatif, bukan karena dendam.
pendekatan edukatif yang dimaksud disini adalah sebagai hukuman yang mendidik
dan bertujuan memperbaiki sikap dan perbuatan anak didik yang dianggap salah.
sehingga dengan hukuman yang diberikan itu anak didik tidak mengulangi kesaahan
dan pelanggaran. minimal mengurangi frekuensi pelanggaran. akan lebih baik bila
anak didik berhenti melakukannya dihari mendatang.
i.
Hasrat
untuk belajar
Hasrat
untuk belajar berarti ada unsur kesengajaan, ada maksud untuk belajar. hal ini
akan lebih baik bila dibandingkan dengan segala kegiatan tanpa maksud. hasrat
untuk belajar berarti pada anak didik itu memang ada motivasi untuk belajar,
sehingga sudah tentu hasilnya akan lebih baik dari pada anak didik lain yang
tak berhasrat untuk belajar. hasrat untuk belajar merupakan potensi yang
tersedia didalam diri anak didik.
j.
Minat
Minat
adalah kecenderungan yang menetap untuk memperhatikan dan mengenang beberapa
aktifitas. seseorang yang berminat terhadap suatu aktifitas akan memperhatikan
aktifitas itu secara konsisten dengan rasa senang.
k.
Tujuan
yang di akui
Rumusan
tujuan yang diakui dan diterima baik oleh anak didik merupakan alat motivasi
yang sangat penting. apabila tujuan tersebut dapat dicapai maka sangan berguna
dan menguntungkan bagi anak didik, sehingga menimbulkan gairah untuk terus
belajar.
B.
Teori-teori Motivasi.
1.Teori
Hedonisme
Hedonism berasal dari bahasa yunani yang
berarti kesukaan,kesenangan,dan kenikmatan.Hedonisme adalah suatu aliran di
dalam filsafat yang memandang bahwa tujuan hidup yang utama pada manusia adalah
mencari kesenangan yang bersifat duniawi.Pada abad ketujuh belas,Hobbes
menyatakan bahwa apapun alasannya yang diberikan seseorang untuk
perilakunya,sebab-sebab terpendam dari semua perilaku itu adalah kecenderungan
untuk mencari kesenangan dan menghindari kesusahan.
Oleh karenanya,setiap menghadapi persoalan yang perlu pemecahan,manusia
cenderung memilih alternatif pemecahan, yang dapat mendatangkan kesenangan dari
pada yang mengakibatkan kesukaran, kesulitan, dan penderitaan. Implikasi dari
teori ini adalah adanya anggapan bahwa semua orang cenderung menghindari hal-hal
yang menyulitkan dan lebih menyukai melakukan perbuatan yang mendatangkan
kesenangan. Siswa di kelas merasa gembira dan bertepuk tangan mendengar
pengumuman dari kepala sekolah bahwa guru matematika yang mereka benci tidak
dapat mengajar karena sakit. Menurut teori Hedonisme, para siswa harus diberi motivasi
secara tepat agar tidak malas belajar matematika, dengan cara memenuhi
kesenangannya.
2.Teori Naluri (Psikoanalisis)
Teori naluri ini merupakan bagian
terpenting dari pandangan mekanisme terhadap manusia. Naluri merupakan suatu
kekuatan biologis bawaan, yang mempengaruhi anggota tubuh untuk berlaku dengan
cara tertentu dalam keadaan tepat. Sehingga semua pemikiran dan perilaku
manusia merupakan hasil dari naluri yang diwariskan dan tidak ada hubungannya
dengan akal.
Menurut teori naluri, seseorang tidak
memilih tujuan dan perbuatan, akan tetapi dikuasai oleh kekuatan bawaan, yang
menentukan tujuan dan perbuatan yang akan dilakukan. Frued juga percaya bahwa
dalam diri manusia ada sesuatu yang tanpa disadari menentukan setiap sikap dan
perilaku manusia.
3.Teori Reaksi yang Dipelajari
Teori ini berbeda pandangan dengan tindakan
atau perilaku manusia yang berdasarkan naluri-naluri, tetapi berdasarkan pola
dan tingkah laku yang dipelajari dari kebudayaan tempat orang lain itu hidup.
Orang belajar paling banyak dari lingkungan kebudayaan di tempat dia hidup dan
dibesarkan. Oleh karena itu, teori ini disebut juga teori lingkungan
kebudayaan. Menurut teori ini, apabila seorang pemimpin atau seorang pendidik
akan memotivasi anak buah atau anak didiknya, pemimpin atau pendidik itu
hendaknya mengetahui benar-benar latar belakang kehidupan dan kebudayaan
orang-orang yang di pimpinnya.
4.Adanya Teori Pendorong (Drive
Theory )
Teori ini merupakan panduan antara “ teori
naluri” dengan “teori reaksi yang dipelajari” . Daya pendorong adalah semacam
naluri, tetapi hanya sesuatu dorongan kekuatan yang luas terhadap suatu arah
yang umum. Misalnya, suatu daya pendorong pada lawan jenis. Semua orang dalam
sebuah kebudayaan mempunyai daya pendorong pada lawan jenis . Namun, cara-cara
yang digunakan berlain-lainan bagi tiap individu, menurut latar belakang dan
kebudayaan masing-masing.
5.Teori Kebutuhan
Teori
ini beranggapan bahwa tindakan yang dilakukan oleh manusia pada hakikatnya,adalah
untuk memenuhi kebutuhannya, baik kebutuhan fisik maupun kebutuhan psikis.
C. Cara Peningkatan
Motivasi Siswa Berprestasi
a. Menggairahkan Anak Didik
Dalam kegiatan rutin
di kelas sehari- hari guru harus berusaha menghindari hal- hal yang
membosankan. Guru harus selalu memberikan kepada anak didik cukup banyak hal-
hal yang perlu dipikirkan dan di
lakukan. Guru harus memelihara minat anak didik dalam belajar, yaitu
dengan memberikan kebebasan tertentu dalam situasi belajar.
b. Memberikan Harapan
Realistis
Guru harus memelihara
harapan- harapan anak didik yang realistis dan memodifikasi harapan- harapan
yang kurang atau tidak realistis. Untuk itu guru harus memiliki pengetahuan
yang cukup mengenai keberhasilan atau kegagalan akademis setiap anak didik di
masa lalu. Dengan demikian, guru dapat membedakan antara harapan- harapan yang
realistis, pesimistis, atau terlalu optimis.
c. Memberikan
Insentif
Bila anak didik
mengalami keberhasilan, guru di harapkan memberikan hadiah kepada anak didik (
pujian, angka yang baik ) atas keberhasilannya, sehingga anak didik terdorong
untuk melakukan usaha lebih lanjut guna mencapai tujuan- tujuan pengajaran.
d. Mengarahkan
Perilaku Anak Didik
Mengarahkan perilaku
anak didik adalah tugas anak guru. Disini kepada guru di tuntut untuk memberi
kan respon terhadap anak didik yang tak terlibat langsung dalam kegiatan
belajar di kelas.
D. Cara Peningkatan
Motivasi Belajar Siswa
Ada
beberapa strategi yang bisa digunakan oleh guru untuk menumbuhkan motivasi
belajar siswa, sebagai berikut:
1. Menjelaskan
tujuan belajar ke peserta didik
Pada permulaan belajar mengajar seharusnya
terlebih dahulu seorang guru menjelaskan mengenai Tujuan Instruksional Khusus
yang akan dicapainya kepada siwa. Makin jelas tujuan maka makin besar pula
motivasi dalam belajar.
2. Hadiah
Berikan
hadiah untuk siswa yang berprestasi. Hal ini akan memacu semangat mereka untuk
bisa belajar lebih giat lagi. Di samping itu, siswa yang belum berprestasi akan
termotivasi untuk bisa mengejar siswa yang berprestasi.
3. Saingan/kompetisi
Guru berusaha mengadakan persaingan di antara siswanya untuk meningkatkan prestasi belajarnya, berusaha memperbaiki hasil prestasi yang telah dicapai sebelumnya.
Guru berusaha mengadakan persaingan di antara siswanya untuk meningkatkan prestasi belajarnya, berusaha memperbaiki hasil prestasi yang telah dicapai sebelumnya.
4.
Pujian
Sudah sepantasnya siswa yang berprestasi untuk diberikan penghargaan atau pujian. Tentunya pujian yang bersifat membangun.
Sudah sepantasnya siswa yang berprestasi untuk diberikan penghargaan atau pujian. Tentunya pujian yang bersifat membangun.
5. Hukuman
Hukuman diberikan kepada siswa yang berbuat kesalahan saat proses belajar mengajar. Hukuman ini diberikan dengan harapan agar siswa tersebut mau merubah diri dan berusaha memacu motivasi belajarnya.
Hukuman diberikan kepada siswa yang berbuat kesalahan saat proses belajar mengajar. Hukuman ini diberikan dengan harapan agar siswa tersebut mau merubah diri dan berusaha memacu motivasi belajarnya.
6. Membangkitkan dorongan kepada anak didik untuk
belajar
Strateginya adalah dengan memberikan perhatian
maksimal ke peserta didik.
7. Membentuk
kebiasaan belajar yang baik
8. Membantu
kesulitan belajar anak didik secara individual maupun kelompok
9.
Menggunakan
metode yang bervariasi, dan
10.Menggunakan
media yang baik dan sesuai dengan tujuan pembelajaran
Info yang bagus,, membantu sekali tugas kuliah saya... terima kasih mbak
BalasHapussama q juga terbantu nich , mksih bnyk bwt yg punya blog
Hapusvery nice
BalasHapus