Rabu, 31 Oktober 2012

Pengertian, fungsi dan bentuk motivasi


A.   Pengertian Motivasi
Atkinon telah mengungkapkan, motivasi masih merupakan suatu konsep yang masih kontroversial. Konsep motivasi semakin sulit didefinisikan, ketika dalam pembahasan psikologi terdapat istilah motif yang dalam penggunaannya terkadang berbeda dalam istilah motivasi. Dan kadang-kadang motif dan motivasi itu digunakan secara bersamaan dan dalam makna yang sama, hal ini disebabkan karena pengertian motif dan motivasi  keduanya sukar dibedakan secara tegas. Motif itu adalah sesuatu yang ada dalam diri seseorang, yang mendorong orang tersebut untuk bersikap dan bertindak guna mencapai tujuan tertentu. Motif dapat berupa kebutuhan dan cita-cita. Motif ini merupakan awal dari proses motivasi, sehingga motif baru merupakan suatu kondisi intern atau disposisi ( kesiap siagaan) saja. Sebab motif tidak selamanya aktif. Motif aktif pada saat tertentu saja, yaitu apabila kebutuhan untuk mencapai tujuan yang sangat mendesak.
Apabila suatu kebutuhan dirasakan mendesak untuk dipenuhi, maka motif dan daya penggerak menjadi aktif. Motif yang telah menjadi aktif inilah yang di sebut motivasi. Motivasi dapat di definisikan dengan segala sesuatu yang menjadi pendorong tingkah laku yang menuntut atau mendorong seseorang untuk memenuhi kebutuhan.
Menurut Mc. Donald Motivasi adalah suatu perubahan energi didalam pribadi seseorang yang ditandai dengan timbulnya afektif ( perasaan ) dan reaksi untuk mencapai tujuan. perubahan energi dalam diri seseorang itu berbentuk suatu aktifitas nyata berupa kegiatan fisik. karena seseorang mempunyai tujuan tertentu dari aktifitasnya, maka seseorang mempunyai motivasi yang kuat untuk mencapainya dengan segala upaya yang dapat dia lakukan untuk mencapainya.
 Motivasi memiliki tiga komponen pokok, yaitu:
1.      Menggerakkan. Dalam hal ini motivasi menimbulkan kekuatan pada individu, membawa seseorang untuk bertindak dengan cara tertentu. Misalnya kekuatan dalam hal ingatan, respon-respon efektif, dan kecenderungan mendapat kesenangan.
2.      Mengarahkan. Berarti  motivasi mengarahkan tingkah laku dengan demikian ia menyediakan suatu orentasi tujuan. Tingkah laku individu diarahkan terhadap sesuatu.
3.      Menopang. Artinya, motivasi di gunakan untuk menjaga dan menopang tingkah laku, lingkungan sekitar harus menguatkan intensitas arah dorongan-dorongan dan kekuatan-kekuatan tertentu individu.
Dalam perkembangannya, motivasi dapat di bedakan menjadi dua macam, yaitu:
1.      Motivasi intrinsic, adalah hal dan keadaan yang berasal dari dalam diri siswa sendiri yang dapat mendorongnya melakukan tindakan belajar. Termasuk dalam motivasi intrinsic siswa adalah perasaan menyenangi materi dan kebutuhannya terhadap materi tersebut, misalnya untuk kehidupan masapan siswa yang bersangkutan.
2.      Motivasi ekstrinsik, adalah hal dan keadaan yang datang dari luar individu siswa yang juga mendorongnya untuk melakukan kegiatan belajar. Pujian dan hadiah, peraturan/ tata tertib sekolah, suri teladan orang tua, guru, dan seterusnya merupakan contoh-contoh konkrit motivasi ekstrinsik yang dapat menolong siswa untuk belajar.kekurangan atau ketiadaan motivasi, baik yang bersifat internal maupun yang bersifat eksternal, akan menyebabkan kurang bersemangatnya siswa dalam melakukan proses pembelajaran materi-materi pelajaran baik disekolah maupun dirumah.
Proses motivasi meliputi tiga langkah, yaitu:
1.      Adanya suatu kondisi yang terbentuk dari tenaga-tenaga pendorong (desakan, motif, kebutuhan dan keinginan) yang menimbulkan suatu ketegangan atau tension.
2.      Berlangsungnya kegiatan atau tingkah laku yang diarahkan kepada pencapaian  suatu tujuan  yang akan mengerdurkan atau menghilangkan ketegangan.
3.      Pencapaian tujuan dan berkurangnya atau hilangnya ketegangan.
Menurut sifatnya motivasi dibedakan atas tiga macam, yaitu:
1.      Motivasi takut atau fear motivation, individu melakukan sesuatu perbuatan karena takut Seseorang melakukan kejahatan karena takut akan ancaman dari teman-temannya kebetulan suka melakukan kejahatan. Seseorang mungkin juga suka membayar pajak atau                    mematuhi peraturan lalu lintas, bukan karena menyadari sebagai kewajibannya, tetapi karena takut mendapat hukuman.
2.      Motivasi  insentif atau incentive motivation, individu melakukan sesuatu perbuatan untuk mendapatkan sesuatu insentif. Bentuk insentif ini bermacam-macam, seperti : mendapatkan honorarium, bonus, hadiah, penghargaan, piagam, tanda jasa, kenaikan pangkat, kenaikan gaji, promosi jabatan, dll.
3.      Sikap atau attitude motivation atau self motivation. Motivasi ini lebih bersifat intrinsik, muncul dari dalam diri individu, berbeda dengan dua motivasi sebelumnya yang lebih bersifat ekstrisik dan datang dari luar diri individu.Sikap merupakan suatu motivasi karena menunjukkan ketertarikan atau ketidaktertarikan seseor an terhadap suatu objek. Seseorang yang mempunyai sikap positif terhadap sesuatu akan menunjukkan motivasi yang besar terhadap hal itu. Motivasi datang dari dirinya sendiri karena adanya rasa senang atau suka serta faktor-faktor subjektif lainnya.
Fungsi Motivasi Dalam belajar, yaitu:
1.      Mendorong manusia berbuat, jadi sebagai penggerak atau motor yang melepaskan energi. Motivasi dalam hal ini merupakan motor penggerak dari setiap kegiatan yang akan dikerjakan.
2.      Menentukan arah perbuatan, yakni ke arah tujuan yang hendak di capai. Dengan demikian motivasi dapat memberikan arah dan kegiatan yang harus dikerjakan sesuai dengan rumusan tujuannya.
3.      Menyeleksi perbuatan, yakni menentukan perbuatan- perbuatan apa yang harus di kerjakan yang serasi guna mencapai tujuan, dengan menyisihkan perbuatan yang tidak bermanfaat bagi tujuan tersebut.
Bentuk- Bentuk Motivasi dalam Belajar adalah:
a.       Memberi Angka
Angka yang dimaksud adalah sebagai simbol atau nilai dari hasil aktivitas belajar anak didik. Angka atau nilai yang baik mempunyai potensi yang besar untuk memberikan motivasi kepada anak didik agar  lebih giat belajar. Angka merupakan alat motivasi yang cukup memberikan rangsangan kepada anak didik untuk mempertahankan atau bahkan lebih meningkatkan prestasi belajar mereka di masa mendatang.
b.      Hadiah
Hadiah adalah memberikan sesuatu kepada orang lain sebagai penghargaan atau kenang- kenangan/ cendra mata. Pemberian hadiah bisa berupa, bea siswa, buku- buku tulis, pensil, atau buku- buku bacaan lainnya.
c.       Kompetisi
Kompetisi adalah persaingan, dapat digunakan sebagai alat motivasi untuk mendorong anak didik agar mereka bergairah dalam belajar. Persaingan baik dalam bentuk individu maupun kelompok diperlukan dalam pendidikan. Kondisi ini bisa dimanfaatkan untuk menjadikan proses interaksi belajar mengajar yang kondusif.
d.      Ego- Involment
Menumbuhkan kesadaran pada anak didik agar merasakan pentingnya tugas dan menerimanya sebagai suatu tantangan sehingga bekerja keras dengan mempertaruhkan harga diri, adalah sebagai salah satu bentuk motivasi yang sangat penting. Seseorang akan berusaha dengan segenap tenaga untuk mencapai prestasi yang baik dengan menjaga harga diri. Begitu juga dengan anak didik sebagai subjek belajar.
e.       Memberi Ulangan
Ulangan bisa dijadikan sebagai alat motivasi. Anak didik biasanya mempersiapkan diri dengan belajar jauh- jauh hari untuk menghadapi ulangan. Berbagai usaha di tempuh agar dapat menguasai semua bahan pelajaran sehingga memudahkan mereka  untuk menjawab setiap item soal yang diajukan oleh pendidik.
f.       Mengetahui Hasil
Dengan mengetahui hasil, anak didik terdorong untuk belajar lebih giat. Apalagi bila hasil belajar itu mengalami kemajuan, anak didik cenderung berusaha untuk mempertahankannya atau bahkan meningkatkan intensitas belajarnya agar mendapatkan prestasi belajar yang lebih baik pada semester berikutnya.
g.       Pujian
Pujian yang di ucapkan pada waktu yang tepat dapat di jadikan sebagai alat motivasi. Pujian adalah bentuk reinforcement (alat bantu)  yang positif dan sekaligus merupakan motivasi yang baik. Guru bisa memaafkan pujian untuk memuji keberhasilan anak didik dalam mengerjakan pekerjaan di sekolah. Pujian di berikan sesuai dengan hasil kerja, bukan di buat- buat atau bertentangan sama sekali dengan hasil kerja anak didik.
h.      Hukuman
Meski hukuman sebagai reinforcement yang negatif, tetapi bila dilakukan dengan tepat dan bijak merupakan alat motivasi yang baik dan efektif. hukuman akan merupakan alat motivasi bila dilakukan dengan pendekatan edukatif, bukan karena dendam. pendekatan edukatif yang dimaksud disini adalah sebagai hukuman yang mendidik dan bertujuan memperbaiki sikap dan perbuatan anak didik yang dianggap salah. sehingga dengan hukuman yang diberikan itu anak didik tidak mengulangi kesaahan dan pelanggaran. minimal mengurangi frekuensi pelanggaran. akan lebih baik bila anak didik berhenti melakukannya dihari mendatang. 
i.        Hasrat untuk belajar
Hasrat untuk belajar berarti ada unsur kesengajaan, ada maksud untuk belajar. hal ini akan lebih baik bila dibandingkan dengan segala kegiatan tanpa maksud. hasrat untuk belajar berarti pada anak didik itu memang ada motivasi untuk belajar, sehingga sudah tentu hasilnya akan lebih baik dari pada anak didik lain yang tak berhasrat untuk belajar. hasrat untuk belajar merupakan potensi yang tersedia didalam diri anak didik.
j.        Minat
Minat adalah kecenderungan yang menetap untuk memperhatikan dan mengenang beberapa aktifitas. seseorang yang berminat terhadap suatu aktifitas akan memperhatikan aktifitas itu secara konsisten dengan rasa senang.
k.      Tujuan yang di akui
Rumusan tujuan yang diakui dan diterima baik oleh anak didik merupakan alat motivasi yang sangat penting. apabila tujuan tersebut dapat dicapai maka sangan berguna dan menguntungkan bagi anak didik, sehingga menimbulkan gairah untuk terus belajar.
B. Teori-teori Motivasi.
1.Teori Hedonisme
    Hedonism berasal dari bahasa yunani yang berarti kesukaan,kesenangan,dan kenikmatan.Hedonisme adalah suatu aliran di dalam filsafat yang memandang bahwa tujuan hidup yang utama pada manusia adalah mencari kesenangan yang bersifat duniawi.Pada abad ketujuh belas,Hobbes menyatakan bahwa apapun alasannya yang diberikan seseorang untuk perilakunya,sebab-sebab terpendam dari semua perilaku itu adalah kecenderungan untuk mencari kesenangan dan menghindari kesusahan.
   Oleh karenanya,setiap menghadapi persoalan yang perlu pemecahan,manusia cenderung memilih alternatif pemecahan, yang dapat mendatangkan kesenangan dari pada yang mengakibatkan kesukaran, kesulitan, dan penderitaan. Implikasi dari teori ini adalah adanya anggapan bahwa semua orang cenderung menghindari hal-hal yang menyulitkan dan lebih menyukai melakukan perbuatan yang mendatangkan kesenangan. Siswa di kelas merasa gembira dan bertepuk tangan mendengar pengumuman dari kepala sekolah bahwa guru matematika yang mereka benci tidak dapat mengajar karena sakit. Menurut teori Hedonisme, para siswa harus diberi motivasi secara tepat agar tidak malas belajar matematika, dengan cara memenuhi kesenangannya.
2.Teori Naluri (Psikoanalisis)
    Teori naluri ini merupakan bagian terpenting dari pandangan mekanisme terhadap manusia. Naluri merupakan suatu kekuatan biologis bawaan, yang mempengaruhi anggota tubuh untuk berlaku dengan cara tertentu dalam keadaan tepat. Sehingga semua pemikiran dan perilaku manusia merupakan hasil dari naluri yang diwariskan dan tidak ada hubungannya dengan akal.
   Menurut teori naluri, seseorang tidak memilih tujuan dan perbuatan, akan tetapi dikuasai oleh kekuatan bawaan, yang menentukan tujuan dan perbuatan yang akan dilakukan. Frued juga percaya bahwa dalam diri manusia ada sesuatu yang tanpa disadari menentukan setiap sikap dan perilaku manusia.
3.Teori Reaksi yang Dipelajari
   Teori ini berbeda pandangan dengan tindakan atau perilaku manusia yang berdasarkan naluri-naluri, tetapi berdasarkan pola dan tingkah laku yang dipelajari dari kebudayaan tempat orang lain itu hidup. Orang belajar paling banyak dari lingkungan kebudayaan di tempat dia hidup dan dibesarkan. Oleh karena itu, teori ini disebut juga teori lingkungan kebudayaan. Menurut teori ini, apabila seorang pemimpin atau seorang pendidik akan memotivasi anak buah atau anak didiknya, pemimpin atau pendidik itu hendaknya mengetahui benar-benar latar belakang kehidupan dan kebudayaan orang-orang yang di pimpinnya.
4.Adanya Teori Pendorong (Drive Theory )
   Teori ini merupakan panduan antara “ teori naluri” dengan “teori reaksi yang dipelajari” . Daya pendorong adalah semacam naluri, tetapi hanya sesuatu dorongan kekuatan yang luas terhadap suatu arah yang umum. Misalnya, suatu daya pendorong pada lawan jenis. Semua orang dalam sebuah kebudayaan mempunyai daya pendorong pada lawan jenis . Namun, cara-cara yang digunakan berlain-lainan bagi tiap individu, menurut latar belakang dan kebudayaan masing-masing.
5.Teori Kebutuhan
   Teori ini beranggapan bahwa tindakan yang dilakukan oleh manusia pada hakikatnya,adalah untuk memenuhi kebutuhannya, baik kebutuhan fisik maupun kebutuhan psikis.
C. Cara Peningkatan Motivasi Siswa Berprestasi
 a. Menggairahkan Anak Didik
Dalam kegiatan rutin di kelas sehari- hari guru harus berusaha menghindari hal- hal yang membosankan. Guru harus selalu memberikan kepada anak didik cukup banyak hal- hal yang perlu dipikirkan dan di    lakukan. Guru harus memelihara minat anak didik dalam belajar, yaitu dengan memberikan kebebasan tertentu dalam situasi belajar.
b. Memberikan Harapan Realistis
Guru harus memelihara harapan- harapan anak didik yang realistis dan memodifikasi harapan- harapan yang kurang atau tidak realistis. Untuk itu guru harus memiliki pengetahuan yang cukup mengenai keberhasilan atau kegagalan akademis setiap anak didik di masa lalu. Dengan demikian, guru dapat membedakan antara harapan- harapan yang realistis, pesimistis, atau terlalu optimis.
c. Memberikan Insentif
Bila anak didik mengalami keberhasilan, guru di harapkan memberikan hadiah kepada anak didik ( pujian, angka yang baik ) atas keberhasilannya, sehingga anak didik terdorong untuk melakukan usaha lebih lanjut guna mencapai tujuan- tujuan pengajaran.
d. Mengarahkan Perilaku Anak Didik
Mengarahkan perilaku anak didik adalah tugas anak guru. Disini kepada guru di tuntut untuk memberi kan respon terhadap anak didik yang tak terlibat langsung dalam kegiatan belajar di kelas.
D. Cara Peningkatan Motivasi Belajar Siswa
Ada beberapa strategi yang bisa digunakan oleh guru untuk menumbuhkan motivasi belajar siswa, sebagai berikut: 
1.  Menjelaskan tujuan belajar ke peserta didik
Pada permulaan belajar mengajar seharusnya terlebih dahulu seorang guru menjelaskan mengenai Tujuan Instruksional Khusus yang akan dicapainya kepada siwa. Makin jelas tujuan maka makin besar pula motivasi dalam belajar.
2.   Hadiah
Berikan hadiah untuk siswa yang berprestasi. Hal ini akan memacu semangat mereka untuk bisa belajar lebih giat lagi. Di samping itu, siswa yang belum berprestasi akan termotivasi untuk bisa mengejar siswa yang berprestasi.
3. Saingan/kompetisi
Guru berusaha mengadakan persaingan di antara siswanya untuk meningkatkan prestasi belajarnya, berusaha memperbaiki hasil prestasi yang telah dicapai sebelumnya.
4. Pujian
Sudah sepantasnya siswa yang berprestasi untuk diberikan penghargaan atau pujian. Tentunya pujian yang bersifat membangun.
  
5. Hukuman
Hukuman diberikan kepada siswa yang berbuat kesalahan saat proses belajar mengajar. Hukuman ini diberikan dengan harapan agar siswa tersebut mau merubah diri dan berusaha memacu motivasi belajarnya.
6.  Membangkitkan dorongan kepada anak didik untuk belajar
 Strateginya adalah dengan memberikan perhatian maksimal ke peserta didik.
7.   Membentuk kebiasaan belajar yang baik
8. Membantu kesulitan belajar anak didik secara individual maupun kelompok
9.    Menggunakan metode yang bervariasi, dan
10.Menggunakan media yang baik dan sesuai dengan tujuan pembelajaran

3 komentar: