Minggu, 30 September 2012

rindu ibu


Ibu, tiga huruf yang memiliki nilai sangat berharga. Ibu adalah mentari dikala hati tak lagi memiliki cahaya, ibu adalah energy dikala diri tak lagi bergairah.
Didalam dunia ini kita memiliki dua sejoly yang WAJIB kita hormati dan kita sayangi yaitu AYAH dan IBU. Tanpa mereka kita tidak mungkin hadir kedunia ini. Aku tidak pernah marah dan juga tidak pernah protes dengan keadaanku ini. Aku tetap bersyukur masih diberikan seorang ayah yang sangat luar biasa dan orang-orang yang tulus menyayangiku.
Semenjak kecil ibu telah pergi meninggalkanku. Beliau pergi pada tanggal 5 februari 1991 tepat ketika aku dilahirkan. Murni, aku sama sekali belum pernah berjumpa dengan ibu bahkan tidak akan bertemu sama sekali. Aku menyayangi ibu, aku mencintainya, aku menghargai setiap tetes keringat yang tumpah disaat engkau mengandungku, engkau berjuang melawan maut dan memperjuangkan hidupku. Aku sangat mencintaimu ibu…
Ibu engkau adalah pejuang sejati..
Kini usiaku akan bertambah menjadi 21 tahun. Secara teori aku sudah memasuki tahap dewasa awal. Saat ini aku merasa sangat membutuhkan sosok ibuku. Aku adalah seorang remaja putri yang sebentar lagi akan berubah menjadi seorang wanita dewasa. Banyak hal-hal yang seharusnya aku perbincangkan dengan ibuku dan tidak bisa dengan mudah aku utarakan kepada ayahku. Ini sangat menyiksaku..
Sekarang aku baru mengerti, pada saat anak akan menginjak masa remaja dia sangat membutuhkan sosok ibu yang dianggap mau mendukung semua keinginannya. Sedangkan pasa masa dewasa, anak membutuhkan sosok ibu lebih untuk mendiskusikan apapun yang mengganjal dihatinya yang tidak dapat di utarakan semuanya kepada ayahnya, bukan karena sosok ayah tidak penting, tetapi sosok ayah dan ibu memiliki intensitas kepekaan yang sangat berbeda. Ayah cenderung dengan kerasionalannya sedang ibu penuh dengan perasaan dan kelembutan, aku rindu itu.
Aku butuh sosok ibuku saat ini juga. Aku yakin jika ibu ada disampingku saat ini, mungkin aku tidak akan seperti ini. Aku akan merasa lebih tenang dan mungkin akan mengambil keputusan yang tepat. Saat ini aku sangat membutuhkan beliau. Aku pernah memimpikan ketika aku besar nanti, ketika aku mulai menyukai lawan jenis aku akan mengutarakannya kepada ibu kemudian ibu memberiku beberapa kalimat yang dapat menentramkan hatiku. Ah..itu hanya anganku seta.
Namun apa yang bisa aku lakukan sekarang, ibu telah pergi kehadiran- Nya. Ibu sosokmu kekal didalam hati. Engkau pahlawan bagiku, pengorbananmu sangat besar untukku. Nanti ketika aku berada di posisimu, akan aku ceritakan bagaimana perjuanganmu untukku kepada anak-anakku. Anak-anak yang seyogianya adalah cucumu.
Ibu aku sayang ayah dan nenek…
Ibu, aku akan menjaga nenek dan ayah semampuku. Aku janji tidak akan mengecewakan ayah. Aku mencintai ayah karena Allah. Walaupun tidak banyak namun ada sedikit sosokmu didalam dirinya. Ayah begitu sabar menghadapiku, tak pernah mengecewakan aku.  Ibu kapan kita bisa berjumpa, kapan engkau akan hadir lagi dalam mimpiku ??. ada yang inginku sampaikan padamu.
Ibu, ayah masih sangat mencintaimu. Itu sangat jelas terlihat dari raut wajahnya ketika beliau menceritakan kenangan bersamamu dulu. Ayah juga selalu memuji-muji dirimu. Semoga Allah mempertemukan kita bertiga di Surga-Nya, amin ya Rabb…
Ibu..
Aku yakin, jika sekarang engkau ada disini engkau pasti sedang menghibur diriku.