Senin, 25 Mei 2015

Apa dan Mengapa?

Dulu, pertanyaan ini yang seringku tanyakan didalam hati;
Mengapa mereka sanggup menghabiskan banyak waktu untuk mencari ilmu sampai ketempat yang jauh?
Apakah mereka tidak merasakan kebosanan terus berkutat dengan buku-buku?
Apa mereka tidak lelah?
Apa mereka tidak jenuh?
Apakah hidup yang mereka menyenangkan?
Sebahagia itukah mereka?
Mengapa mereka terus tersenyum, seperti tanpa beban?
Mengapa mereka terlihat tenang walau dalam badai masalah?
Ternyata jawabannya,
karena,
“ilmu yang akan mendewasakan jalan pikiran kita”
“ilmu yang akan membetuk kepribadian kita”
“ilmu yang akan mengaburkan hati dari kejahatan”
“ilmu yang akan mengangkat derajat kita”

“ilmu itu akan terasa pahit pada awalnya, tetapi akan manis pada akhirnya”. 

   Coretan Malam, 25/5/2015
Kolej Aminuddin Baki, UPSI

Sabtu, 07 Maret 2015

Langkah Kecilku Part 1

Sungguh indah perencanaan Allah. Pertengahan tahun lalu yaitu tepatnya 7 mei 2014 akhirnya bisa juga memakai toga pertamaku dengan berbagai usaha serta support dari orang tua, saudara, sahabat dan terpenting dukungan kedua dosen pembimbing yang luar biasa. Di akhir bulan Mei saya mendapat informasi tentang "Pendaftaran Mahasiswa Pascasarjana Universitas Negeri Padang Gelombang II" dengan semangat 45 saya dan 6 orang teman lainnya mengikuti seleksi tersebut pada tanggal 19 Juli 2014, dan Allah memberikan kejutan, saya diterima disana. Rasa haru dan bangga menyelimuti hati. Tetapi saya tidak ikut mendaftar ulang kesana karena beberapa factor, membuat saya tidak meneruskan misi untuk belajar ke kota minang tersebut, bukan karena saya tidak bersyukur tetapi ada faktor yang tidak bisa di elakkan. Kemudian seminggu setelahnya ada seorang teman saya memberikan informasi mengenai Beasiswa Pendidikan Indonesia (BPI) Lpdp Afirmasi 3T. Karena semangat untuk melanjutkan studi masih sangat menggebu dalam hati maka saya pun mencoba  mendaftarkan diri.
Pada awal Oktober 2014 Allah kembali memberi kejutan dengan menjawab doa saya dan doa semua orang yang mendoakan saya. Saya dinyatakan lulus seleksi.  Rasa haru kembali menyelimuti hati saya karena sahabat saya juga dinyatakan lulus seleksi, artinya jalan untuk meraih mimpi melanjutkan master ke kampus impian mulai terbuka. Sungguh Allah memberi banyak kenikmatan dan kebahagiaan kepada saya dan semuanya secara bersamaan.
Kebahagiaan memang tidak bersifat kekal, pada pertengahan bulan November 2014 Allah memanggil sahabat tercinta (yg lulus seleksi)  kembali kepangkuannya. Saya sangat terpukul, impian yang selama ini kami rancang bersama seakan runtuh. Saya seperti kehilangan separuh tenaga saya, minat untuk melanjutkan master mulai sedikit terkikis. Saya kehilangan separuh jiwa. Saya tidak tau harus bagaimana, semangat melanjutkan studi bersama, berburu beasiswa bersama, merancang mimpi-mimpi gila yang banyak orang menganggap itu mustahil pun bersama, seakan sirna seketika.
Tidak lama setelah kepergian sahabat tercinta, empat hari kemudian Allah juga memanggil nenek terkasih kepangkuannya. Nenek yang memiliki keterikatan emosional kuat dengan saya. Nenek yang sangat mencintai semua cucunya, nenek sering  menanyakan “kalhe pajoh bu? (sudah makan?)” Ketika sampai kerumahnya. Nenek yang sangat perduli dengan cucu-cucunya. Nenek yang sangat saya sayangi. Saya sangat sedih dan tidak bisa berpikir jernih. Semua terasa hampa dan kosong. Semua semangat terasa sirna tak berbekas. Allah benar-benar sedang menguji saya.
Allah memang Maha menepati janji, dan Allah sangat sesuai dengan segala firman-nya. “Maka sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan. Sesungguh bersama kesulitan ada kemudahan. Maka apabila engkau sudah selesai (dari suatu urusan), tetaplah bekerja keras (untuk urusan selanjutnya). Dan hanya kepada tuhanmulah engkau berharap” (QS. Asy-syarh: 5-8).
Lagi-lagi Allah member kejutan yang tak disangka-sangka. Bersama segala kesedihan dan kehilangan kedua orang yang sangat saya sayangi, Allah menggantinya dengan tiga hal lainnya. Allah mengabulkan tiga doa saya yaitu bisa melanjutkan pendidikan master di luar negri, saya ingin “mereka” kembali dan juga masalah jodoh. Di akhir tahun 2014 saya mendapat offer letter dari sebuah kampus pendidikan di malaysia (kampus saya saat ini), semua sahabat saya kembali pada saya dan selanjutnya Allah mempertemukan saya dengan seorang lelaki terbaik yang akan menjadi imam saya kelak. Saya bersyukur di atas segala nikmat ini. Saya percaya bahwa Allah tidak pernah meninggalkan hamba-Nya dan janji Allah itu pasti.
Jika mengingat secuil perjalanan ini maka saya merasa menjadi seorang hamba yang jauh dari rasa bersyukur (ighfirli rabb). Begitu banyak nikmat yang Allah berikan, kesehatan jasmani dan rohani, orang tua yang sangat menyayangi, adik-adik yang baik, saudara yang mengasihi, sahabat-sahabat yang selalu ada dalam setiap kondisi, lingkungan yang selalu mendukung apapun keinginan saya, dan masih sangattt banyak lagi yang tak mampu di sebutkan satu persatu.
Saya berpikir bahwa Allah memberikan kemampuan kepada kita untuk merancang masa depan kita sebaik mungkin, bercita-cita tinggi. Tetapi yang perlu kita ingat bahwa, sematang apapun perencanaan yang telah kita buat, sungguh rencana Allah untuk hidup kita jauh lebih indah. Sebagai hamba-Nya kita harus ridha dengan segala ketentuan-Nya. Allah tidak akan mengubah nasib kita, kehidupan kita jika kita hanya duduk diam tanpa berbuat apa-apa. Namun kita harus sabar dengan segala ujian dari-Nya. Saya tidak bermaksud mengajari siapapun, dan bukan berarti saya sudah termasuk dalam kategori hamba yang sabar, namun saya ingin mengatakan bahwa untuk meraih apapun kita harus sabar. Berani bermimpi besar harus siap dengan ujian yang besar pula. Dan Allah tidak akan menguji hamba-hamba-Nya di luar batas kemampuannya. Kita harus yakin itu, agar kita terhindar dari rasa putus asa akan rahmat Allah. Sungguh Allah tidak suka dengan orang-orang yang berputus asa. Wallahu a’lam.
 Tanjong Malim, 8 Maret 2015

Rabu, 22 Oktober 2014

SURAT CINTAKU UNTUK IBU

Ibu,
Aku memang tidak pernah melihat wajahmu, dan aku memang tidak tumbuh dalam dekap asuhmu. Tetapi ibu perlu tau bahwa aku tumbuh dengan baik, mereka sangat menyayangiku, mereka sudah mencoba untuk melakukan segalanya agar aku tumbuh menjadi seorang anak yang dapat membanggakan.
Ibu,
Aku juga memiliki banyak sahabat dan mereka sangat baik padaku. Mereka tidak hanya bersamaku ketika bahagia saja, tetapi mereka selalu ada untukku dalam setiap kondisi. Jika kita dipertemukan di kehidupan selanjutnya akan aku kenalkan mereka padamu.
Ibu,
Aku mencintaimu, aku sangat merindukanmu. Walaupun banyak orang yang sayang padaku, tetapi ibu selalu punya ruang khusus di hatiku. Ruang yang hanya aku peruntukkan untukmu bukan orang lain, karena engkau sangat berharga dalam hidupku.
Ibu,
Maafkan aku, karena masih belum mampu menjadi seorang anak yang membanggakan. Aku tau seperti apa usahamu agar dapat menjadi seorang ibu yang baik dan agar anakmu menjadi seorang yang membanggakan. Beberapa waktu lalu aku menemukan sebuah buku yang berisi berbagai kliping. Berbagai artikel engkau kumpulkan sebagai pendukung semata-mata agar engkau dapat menjadi ibu terbaik. Dari semua artikel tersebut aku tau betapa besarnya cintamu padaku.
Ibu,
Seorang ustad pernah berkata “seseorang yang sudah meninggal dunia tidak berarti dia benar-benar jauh denganmu, sebenarnya mereka berada dekat denganmu”. Aku percaya itu. Aku yakin saat ini ibu sedang melihat aku menulis surat ini, dan ibu pasti melihat aku menangis karena sangat merindukanmu. Entah bagaimana caranya agar rasa rindu ini dapat terobati, karena hanya air mata yang selalu tumpah ketika rasa rindu ini hadir di hati.

Thank you for giving birth to me, Love you

Senin, 01 September 2014

Contoh RPL Bimbingan Konseling



RPL BIMBINGAN DAN KONSELING
Layanan Informasi  *)

Satuan Pendidikan                                    : SMP Negeri …..
Kelas                                                       : VII
Semester                                                 : Ganjil (satu)
Tahun Pelajaran                                       : 2014 / 2015

1.      Materi/Topik Bahasan                    : Orientasi Siswa Baru (MOS)    
2.        Bidang Bimbingan                              : Belajar
3.        Fungsi Layanan                                 : Pemahaman dan Pembelajaran
4.        Sasaran Layanan/Semester               :Kelas VII / Ganjil (satu)
5.        Tempat Penyelenggaraan                  : Kelas VII 
6.        Waktu Penyelenggaraan                    :       
a)      Tanggal                                       : 17 / 07 / 2014
b)      Waktu                                        : 1 x 45 menit
7.        Pihak-pihak yang Dilibatkan              : Kerjasama guru dan kesiswaan
8.        Metode                                             : Lapangan dan Tanya jawab
9.        Tujuan Layanan                               : Untuk memberikan pemahaman yang baik dan benar
                                                            tentang kegiatan pelayanan BK di sekolah kepada
                                                                   siswa
10.         UraianKegiatan/Skenario                :
a.         Kegiatan pendahuluan                :
1)   Mengucapkan salam dan mengajak siswa berdoa. Kemudian mengecek kehadiran siswa sebelum memulai kegiatan selanjutnya.
2)   Mengajak dan membimbing siswa untuk memulai kegiatan pembelajaran dengan penuh perhatian, merasa, menyikapi, melakukan dan bertanggung jawab berkenaan dengan materi yang dibahas yaitu tentang “Pelayanan BK”.
3)   Menyampaikan arah materi pokok pembelajaran, yaitu dengan judul “Fungsi dan Kedudukan Program BK di Sekolah”
4)   Menyampaikan tujuan pembahasan yaitu:
-   Disampaikan kepada siswa tentang adanya BK di sekolah
-   Siswa memahami peran BK agar siswa dapat memahami fungsi, tujuan, bidang dan layanan BK
b.         Kegiatan Inti
1)      Menjelaskan kepada siswa tentang peran dan fungsi BK (berfikir)
2)      Siswa merasa senang dengan keberadaan peran dan fungsi BK di sekolah (merasa)
3)      Siswa dapat bersikap antusias dengan pelayanan BK di sekolah (bersikap)
4)      Siswa berpartisipasi dengan aktif terhadap kegiatan layanan BK (berbuat)
5)      Siswa mengikuti setiap kegiatan dengan semua konsekwensi yang ada (Bertanggung jawab)
c.         Kegiatan Penutup
11.         Sumber/Bahan dan Alat                  : Modul sekolah
12.         Rencana Penilaian *)                        :
-     Laiseg     
-     Laipen     
-     Laijapan
13.         Catatan Khusus                                   :

*) tentukan sesuai kebutuhan

                                                                                                       Aceh Besar ,  02 September 2014
        Mengetahui,                                                         
Kepala SMA ……… ,                                                                 Guru BK/Konselor,

…………………………………………                                                    …………..………………………….
       NIP.                                                                                          NIP.                 



Lampiran
-      Uraian materi
-      Instrumen penilaian

Sumber: Pelatihan Instruktur Nasional

Kamis, 17 April 2014

NEKAT, Traveling To Sabang




Ini adalah kisah 3 sahabat berstatus ‘mahasiswa tingkat akhir’ yang merasa jenuh dalam menyelesaikan tugas akhirnya. Kejenuhan itu tidak mampu mereka toleransi lagi sehingga mereka benar-benar butuh refreshing total. Kisah ini bermula ketika salah seorang dari mereka mengirimkan sebuah foto ’diver’ di sabang. Terjadilah percakapan yang sangat panjang di group WA-nya Five Girls. Singkat cerita hanya tiga orang saja yang bisa pergi yaitu Az, Putri dan Tini. Sedangkan Emi dan Moli tidak bisa berpartisipasi karena ada kegiatan yang tidak dapat dielakkan.
Pelabuhan Ulee Lheu, 28 September 2013

 Kapal lambat, adalah pilihan kami karena kami membawa kendaraan sendiri. Kami butuh waktu sekitar 2 jam untuk sampai ke Pulau Weh, tujuan kami. Kami berangkat setelah shalat Asar dan sampai kepeulabuhan Balohan sekitar jam 6 sore. Kedatangan kami sudah ditunggu oleh sepupu saya. Sebenarnya cara yang paling hemat pergi berlibur -mendadak dengan budget yang sedikit- adalah dengan menumpang dirumah saudara, atau dirumah teman hehe.. kami hanya membawa uang Rp. 300.000,00/individu. Jadi kami harus hemat sehemat-hematnya.



Welcome To Sabang Island,
Sabang merupakan sebuah pulau yang memiliki destinasi wisata bahari yang sangat indah. Di sini kita dapat menikmati alam bawah lautnya dengan menyelam untuk menemukan ratusan spesies ikan dan kekayaan terumbu karang alami yang bukan ditanam atau budidaya. Sabang memiliki pantai yang begitu menawan yang sangat cocok untuk merehatkan pikiran kami para ‘galawer’ tugas akhir. 
Hal yang pertama kami lakukan pada malam pertama disabang adalah pergi ke taman kuliner, kami ingin icip-icip makanan yang ada disana. Karena penasaran, saya dan putri memilih sate gurita untuk di icip sedangkan tini milih menu yang ada nasinya. Malam pertama disabang tidak begitu indah karena kondisi kami yang belum begitu stabil. Oh iya, saya ingin memperkenalkan guide cilik, dek Ila, dia keponakan saya dan baru kelas 4 SD. Dia yang menjadi pemandu kami di kota Sabang ini. Setelah diner kami memutuskan untuk langsung pulang karena tempat tinggal kami berjarak kira-kira 20 menit dari kota sabang

OUR ADVENTURE,
Pagi-pagi sekali kami bersiap-siap untuk memulai perjalanan kami menuju beberapa tempat yang pertama adalah titik Nol Km Indonesia. Sebenarnya saya secara pribadi, ini adalah kali ketiga saya kesabang tapi baru pertama sekali berhasil sampai ke titik nol Km. Saya hanya mampu mengucapkan Subhanallah begitu indah ciptaan Allah. Dapat melihat laut lepas sangat membantu me-refresh kepala yang jenuh. Sabang memang Luar Biasa. 



Tempat  berikutnya adalah Iboeh. Iboeh selalu ramai dengan turisnya, baik turis domestik maupun manca negara. Di iboeh ada banyak penginapan dimulai dari harga yang murah dengan fasilitas seadanya sampai yang mahal dengan fasilitas yang bagus.

Di Iboeh ada banyak jasa yang menawarkan Diving, snorkeling atau paket keliling pulau rubiah dan pulau-pulau tetangganya. Rencana Awal, kami ingin diving, tapi berhubung kami perginya dadakan tanpa persiapan budget yang matang, akhirnya kami harus melepas angan-angan diving dan menggantinya dengan snorkeling. Sebagai pemula, Kami juga menyewa pemandu agar lebih aman. Pemandu kami adalah Bang Amir namanya. Dari Bang amir saya tahu bahwa pada tahun 1920-an pulau ini menjadi tempat karantina calon jamaah haji Indonesia. 

Pengalaman snorkeling pertama yang sangat berkesan. Sabang memang memiliki beraneka ragam spesies laut, yang membuat saya dan teman-teman takjub. Kami melihat Patrick –bintang laut sahabat spongebob Squarepants- yang menyedihkannya adalah kami tidak berhasil mengabadikannya dalam bentuk foto, karena camera yang kami sewa tidak kunjung datang. Selain Patrick, kami juga sempat mengabadikan Nemo’s Family.


Di pulau ini kami juga menemukan makam Siti rubiah, makam yang tidak terawat. Makam tersebut hanya di pagari dengan tembok, kondisi yang sangat menyedihkan. 
Makam Siti Rubiah merupakan tempat terakhir yang kami kunjungi untuk perjalan singkat ini. Sebenarnya masih banyak tempat menarik lainnya yang sayang sekali jika tidak dikunjungi seperti air terjun, benteng, gunung berapi dan masih banyak tempat lainnya. Namun, mengingat waktu yang yang kami miliki untuk refreshing hanya dua hari, dengan berat hati kami harus pulang kembali ke Banda Aceh, untuk menyelesaikan kewajiban kami sebagai mahasiswa tingkat akhir.
Ini kisah kami,