Rabu, 22 Oktober 2014

SURAT CINTAKU UNTUK IBU

Ibu,
Aku memang tidak pernah melihat wajahmu, dan aku memang tidak tumbuh dalam dekap asuhmu. Tetapi ibu perlu tau bahwa aku tumbuh dengan baik, mereka sangat menyayangiku, mereka sudah mencoba untuk melakukan segalanya agar aku tumbuh menjadi seorang anak yang dapat membanggakan.
Ibu,
Aku juga memiliki banyak sahabat dan mereka sangat baik padaku. Mereka tidak hanya bersamaku ketika bahagia saja, tetapi mereka selalu ada untukku dalam setiap kondisi. Jika kita dipertemukan di kehidupan selanjutnya akan aku kenalkan mereka padamu.
Ibu,
Aku mencintaimu, aku sangat merindukanmu. Walaupun banyak orang yang sayang padaku, tetapi ibu selalu punya ruang khusus di hatiku. Ruang yang hanya aku peruntukkan untukmu bukan orang lain, karena engkau sangat berharga dalam hidupku.
Ibu,
Maafkan aku, karena masih belum mampu menjadi seorang anak yang membanggakan. Aku tau seperti apa usahamu agar dapat menjadi seorang ibu yang baik dan agar anakmu menjadi seorang yang membanggakan. Beberapa waktu lalu aku menemukan sebuah buku yang berisi berbagai kliping. Berbagai artikel engkau kumpulkan sebagai pendukung semata-mata agar engkau dapat menjadi ibu terbaik. Dari semua artikel tersebut aku tau betapa besarnya cintamu padaku.
Ibu,
Seorang ustad pernah berkata “seseorang yang sudah meninggal dunia tidak berarti dia benar-benar jauh denganmu, sebenarnya mereka berada dekat denganmu”. Aku percaya itu. Aku yakin saat ini ibu sedang melihat aku menulis surat ini, dan ibu pasti melihat aku menangis karena sangat merindukanmu. Entah bagaimana caranya agar rasa rindu ini dapat terobati, karena hanya air mata yang selalu tumpah ketika rasa rindu ini hadir di hati.

Thank you for giving birth to me, Love you