Selasa, 11 Maret 2014

Arti Teman Bagi Anak



Teman memiliki peran yang penting bagi perkembangan emosi dan intelektual anak-anak. Anak-anak yang tidak memiliki teman biasanya lebih sukar tumbuh menjadi orang dewasa yang stabil dan seimbang. Para psikolog telah menemukan bahwa anak-anak belajar sangat banyak tentang bagai mana harus berperilaku dan menjalani hidup ini dari teman-temannya.
Teman membantu anak-anak untuk melihat kehidupan dari sudut pandang yang lain, sehingga mereka dapat belajar lebih banyak tentang perhatian terhadap orang lain dan mungkin saja mereka menemukan bahwa teman-temannya juga mempunyai kesulitan serupa dengan orang dewasa. Selain itu, kritikan dan dukungan biasanya lebih mudah diterima seorang anak bila itu datangnya dari temannya. Sulitnya membina hubungan persahabatan maupun putusnya hubungan persahabatan tidak hanya membantu anak menemukan dirinya sendiri, tapi juga membantu mengajarkan keluwesan yang diperlukan agar dapat bekerja dan hidup bersama orang lain.

Apa yang dapat anda lakukan tentang teman anak anda?
·         Sejak sekitar usia setahun, usahakan anak anda bergaul dengan anak-anak lain. Mereka memang belum bermain bersama, namun mereka akan mulai terbiasa ada teman sebaya didekatnya.
·                  Bantulah anak anda belajar berbagai mainan dan perhatian orang dewasa dengan cara yang sabar dan penuh kasih sayang. Lama-lama pesan ini akan ditangkapnya.
·          Hormati pilihan anak anda akan teman mainnya, walaupun itu agak mengherankan atau bahkan sukar diterima. Ini merupakan bagian dari sikap respek kepada anak.
·     Janganlah melindungi anak secara berlebihan; anak-anak belajar tentang anak-anak lain dari kesalahan mereka sendiri, dan jangan terlalu menuruti pendapat orang lain tentang siapa-siapa yang patut menjadi temannya.
·            Anak-anak cerdas sangat menikmati bergaul dengan anak-anak lain yang dalam hal kecerdasan setaraf dengan mereka. Bukankah kita semua memang begitu? Kalau disekitar rumah tidak ada teman-teman yang setaraf dengan kecerdasannya untuk diajak bermain, bantulah ia berkenalan dengan satu atau dua anak baru walaupun tinggalnya agak jauh, dan cobalah mencarikan kegiatan luar sekolah bagi anak-anak cerdas agar ia bisa masuk kedalamnya.

Sumber: Joan Freeman & Utami Munandar. 2001. Cerdas Cemerlang. Jakarta. PT Gramedia Pustaka Utama

Sabtu, 01 Maret 2014

Bunda, Maafkan Kakak..


Sabtu, 06.04.2013 (tulisan yang belum tersampaikan)
Sejak kecil saya sudah kehilangan ibu, beliau meninggal dalam perjuangan melahirkan saya kedunia. Dari kecil saya tidak begitu paham tentang arti seorang ibu karena masa kecil saya lalui bersama nenek, dan saudara-saudara almarhumah. Namun sesekali ayah dan bunda datang menjenguk saya. Banyak teman-teman yang bertanya, sejak kapan saya menyadari bahwa ibu saya sudah meninggal dan bagaimana respon saya ketika tau posisi ibu telah terganti oleh bunda. Jawabannya adalah saya tidak tau kapan pastinya karena semuanya mengalir begitu saja. Dan ketika saya tau bunda hadir dalam kehidupan kami, ya saya biasa saja karena memang saya tidak begitu memahami tentang arti ibu serta perbedaannya dengan bunda .
Saya menyadari begitu banyak kesalahan yang telah saya lakukan dan saya yakin itu menorehkan luka dihati bunda. Kala itu saya adalah sosok anak kecil yang sangat menyebalkan. Suka membantah, maunya menang sendiri, bergaul dengan laki-laki dan saya tidak pernah mengenal waktu ketika asik bermain. Kebiasaan tersebut juga terbawa ketika sesekali saya menginap dirumah ayah (istilah saya). Salah satu penyebab kenakalan saya waktu itu adalah akibat terkontaminasi dengan lagu yang kira-kira begini lirirknya “ibu tiri hanya cinta kepada ayahku saja” dan film bawang putih bawang merah. Lagu dan film tersebut memiliki dampak yang sangat buruk pada saya. Walaupun nenek dan sodara-sodara sering menasehati tapi saya tidak perduli, dan saya tetap berpedoman pada lagu dan film tersebut. Astaghfirullah.
Bunda adalah sosok pribadi yang lembut dan jarang sekali marah. Beliau tidak pernah membeda-bedakan antara saya dan adik-adik, semua diperlakukan sama. Sejak kecil bunda selalu membelikan baju yang sama antara saya dan adik perempuan saya. Bahkan hingga kini usia saya sudah 22 tahun beliau masih saja membelikan baju yang sama untuk saya dan adik. Bahkan ketika lebaran tiba, beliau tidak sungkan untuk mengunjungi nenek, dan makam ibu saya. Sosok yang luar biasa. Waktu kecil saya sering sekali menyakiti hati bunda entah perilaku seperti apa yang sudah saya munculkan, namun ketika di ingat-ingat, sangat banyak kesalahan yang sudah saya lakukan. Sampai-sampai saya tidak bisa mengurutkan satu persatu.
“Bunda maafkan semua kesalahan kakak dimasa lalu, kesalahan seorang anak kecil yang tidak memahami arti seorang ibu”. Mungkin secara biologis bunda memang bukanlah ibu kandung namun secara psikologis beliau adalah ibu setelah ibu kandung saya. Saya sayang sama bunda. Dan saya banyak belajar dari segala segi kehidupan bunda. Banyak hal yang dapat dicontoh dari seorang bunda, yaitu ketika beliau berperan sebagai seorang ibu, maka beliau adalah sosok yang sabar dan tulus menyayangi anak-anaknya. Dan disaat beliau berperan sebagai seorang istri, maka beliau adalah sosok istri soleha yang dapat menyenangkan hati suami. Bunda, ibu serta istri luar biasa.
Sebenarnya inti dari semua tulisan ini adalah saya ingin menyatakan bahwa ”kakak sayang bunda karena Allah”. Semoga semua ketulusan dan keikhlasan bunda selama ini berbuahkan syurga. Insyallah.
“Tulisan kali ini akan saya dedikasikan buat bunda....”