Teman
memiliki peran yang penting bagi perkembangan emosi dan intelektual anak-anak. Anak-anak
yang tidak memiliki teman biasanya lebih sukar tumbuh menjadi orang dewasa yang
stabil dan seimbang. Para psikolog telah menemukan bahwa anak-anak belajar sangat
banyak tentang bagai mana harus berperilaku dan menjalani hidup ini dari
teman-temannya.
Teman
membantu anak-anak untuk melihat kehidupan dari sudut pandang yang lain,
sehingga mereka dapat belajar lebih banyak tentang perhatian terhadap orang
lain dan mungkin saja mereka menemukan bahwa teman-temannya juga mempunyai
kesulitan serupa dengan orang dewasa. Selain itu, kritikan dan dukungan
biasanya lebih mudah diterima seorang anak bila itu datangnya dari temannya. Sulitnya
membina hubungan persahabatan maupun putusnya hubungan persahabatan tidak hanya
membantu anak menemukan dirinya sendiri, tapi juga membantu mengajarkan
keluwesan yang diperlukan agar dapat bekerja dan hidup bersama orang lain.
Apa yang dapat anda lakukan tentang
teman anak anda?
· Sejak sekitar usia setahun, usahakan anak
anda bergaul dengan anak-anak lain. Mereka memang belum bermain bersama, namun
mereka akan mulai terbiasa ada teman sebaya didekatnya.
· Bantulah anak anda belajar berbagai mainan
dan perhatian orang dewasa dengan cara yang sabar dan penuh kasih sayang. Lama-lama
pesan ini akan ditangkapnya.
· Hormati pilihan anak anda akan teman mainnya,
walaupun itu agak mengherankan atau bahkan sukar diterima. Ini merupakan bagian
dari sikap respek kepada anak.
· Janganlah melindungi anak secara berlebihan;
anak-anak belajar tentang anak-anak lain dari kesalahan mereka sendiri, dan
jangan terlalu menuruti pendapat orang lain tentang siapa-siapa yang patut
menjadi temannya.
· Anak-anak cerdas sangat menikmati bergaul
dengan anak-anak lain yang dalam hal kecerdasan setaraf dengan mereka. Bukankah
kita semua memang begitu? Kalau disekitar rumah tidak ada teman-teman yang
setaraf dengan kecerdasannya untuk diajak bermain, bantulah ia berkenalan
dengan satu atau dua anak baru walaupun tinggalnya agak jauh, dan cobalah
mencarikan kegiatan luar sekolah bagi anak-anak cerdas agar ia bisa masuk
kedalamnya.
Sumber:
Joan Freeman & Utami Munandar. 2001. Cerdas Cemerlang. Jakarta. PT Gramedia
Pustaka Utama